Arti Seorang Sahabat

Akan merasa sunyi seorang yang tidak memiliki sahabat, dan sia-sia orang yang menahan diri untuk tidak mencarinya. Lebih sia-sia lagi, orang yang telah mendapatkan sahabat, kemudian ia menyia-nyiakannya.
(Hilal bin ‘Ula Al-Raqy)
Matahari sudah condong ke sebelah barat. Berdua dengan Sari, saya menyusuri
jalan menuju stasiun. Pengumuman kereta akan segera datang telah terdengar,
kami berdua semakin mempercepat langkah. Alhamdulillah masih bisa dikejar. "Kamu
sudah beli karcis belum," tanya Sari. "Nggak sempat, nanti kucing-kucingan
saja kalau ada petugas," jawab saya ringan, kaki sudah hampir masuk ke
gerbong, tapi Sari malah menarik saya menjauhi kereta. Kereta berangkat. "Kenapa
ngga beli karcis dulu," kali ini mukanya agak keruh. "Kan ngga sempat,
lihat tuh, mana antri lagi, males," mata saya mengarah ke tempat penjualan
karcis. "Ya sudah tunggu disini."
Sari bergegas pergi, dan dengan tidak enak hati saya memandangi punggungnya
yang menjauh. "Berapa lama, waktu antri untuk membeli karcis," katanya
ketika tiba di hadapan saya, tangannya menyodorkan karcis. "Sepuluh menit"
singkat saya. "Gara-gara sepuluh menit, kamu bisa jadi antri di neraka".
Drrrrr, gemetar juga ditembak telak seperti itu. "Dan saya nggak mau ikut-ikutan
antri disana, gara-gara nggak ngingetin kamu," tambah Sari. Saya diam,
kena setrum sepertinya. "Sudahlah, lain kali jangan curang!" perintahnya,
kali ini dia memandang saya penuh arti.
Kalau terkenang dengan peristiwa tadi, saya selalu bergumam "Alhamdulillah…
saya mempunyai sahabat". "Eh ada yang kangen ingin berjumpa dengan
mu lho, mendengar rayuan mautmu, melihatmu mengemis memohon cinta. Ayo bangun.
Tahajud euyy!!!" itu isi SMS dari seseorang yang baru saya kenal beberapa
bulan. Pesan yang terus menerus dikirimnya selama hampir 1 minggu, pada jam
03.00 pagi, tidak kurang. Sebuah SMS yang sebelumnya diawali dengan misscall
beberapa kali. Awalnya saya sempat merasa terganggu dan menyembunyikan HP dibawah
bantal agar bunyinya tidak terdengar.
Ketika saya membalas SMS-nya dengan "Tidak sayang pulsa tuh, mengganggu
ketenangan orang", SMS-nya pun datang, "lho katanya kamu sedang punya
banyak masalah". Sangat singkat, mengingatkan bahwa 2 hari yang lalu saya
curhat kepadanya.
Sekarang, kala mengingatinya, juga selalu hati ini berujar "Alhamdulillah,
saya memiliki sahabat yang demikian….". Ini kisah yang saya dengar dari
seorang muslimah. Suatu ketika, dia dan alumni pengurus Rohis SMA, berkumpul.
Salah seorang rekan dari pengurus semasa Rohis (sebut saja A) baru saja meninggal,
dan mereka baru tahu keadaan ekonomi keluarganya ketika melayat ke rumah A.
Ternyata A ini tulang punggung ekonomi keluarganya, selain yatim, ibunya hanya
berjualan ala kadarnya. Ibunya bercerita, salah seorang adiknya hampir mau ujian
tapi karena tidak ada biaya, akhirnya gagal merampungkan sekolah.
Dibahaslah solusi untuk meringankan beban ibunda A, dengan sebelumnya beberapa
rangkaian taushiyah bergulir. Semua yang hadir larut, banyak air mata di sana.
Air mata cinta. Diakhir pertemuan, terkumpullah materi yang tidak sedikit, perhiasan,
uang, sepeda motor, sepeda, dan sepasang sepatu baru. Kita pasti tahu kisah
selanjutnya, si ibu tak henti menangis, dan hampir tersungkur di hadapan mereka.
Allahu Akbar.
Sungguh kisah tadi seperti pesan yang disampaikan seorang ulama, "Persahabatan
antara orang-orang mukmin, menyatunya kalbu mereka, dan kecintaan yang terjalin
diantara mereka merupakan karunia Allah bahkan juga termasuk taqarrub, dalam
ketaatan yang paling agung
" Dan Alhamdulillah, Almarhum A ini mempunyai
sahabat seperti mereka…
Dunia menjadi penuh makna ketika kita mempunyai banyak sahabat. Dunia menjadi
berpelangi tatkala banyak sahabat mengelilingi kita. Kahlil Gibran menyebut,
"Kesendirian adalah himpunan duka cita". Tentu saja, karena
manusia dicipta untuk hidup dalam kebersamaan, seperti firman Allah, "Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian (terdiri
dari jenis) laki-laki dan perempuan, dan Kami menciptakan kalian bersuku-suku
dan berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia
diantara kalian disisi Allah adalah yang paling bertakwa
." (QS. Al-Hujurat:13).
Sekali lagi, banyak hikmah yang dapat kita reguk dari persahabatan. Dan juga
perlu diingat, kita harus cerdik pula dalam memilihnya. Dalam era sekarang ini,
ketika ‘fenominul’ begitu menyesakkan hati umat Muslim, menjamurnya narkoba,
pesta muda-mudi, sepertinya kita butuh filter ampuh untuk memilih sahabat. Dan
filter itu bisa begitu ampuh ketika kita mempunyai sahabat yang mampu mendekatkan
diri kita kepada pemilik dari segala filter, Allah.
Memilih sahabat bukan berarti membeda-bedakan manusia. Memilah sahabat berarti
kita menilainya dari karakter dan sifat yang dimilikinya. Sebuah persahabatan
yang nantinya akan terjalin juga tidak seharusnya didasarkan pada parameter-parameter
duniawi saja. Sungguh, ketika kita berjumpa dengan seorang yang berakhlak baik,
menjaga shalatnya, maka itulah parameternya. Dan itulah yang dilakukan orang-orang
shalih terdahulu dalam menimbang siapa saja yang pantas menjadi sahabat baginya.
Ayo, pikatlah sahabat sebanyak yang kita mampu. Sahabat yang tidak menjadikan
kita, manusia yang disebut-sebut Al-Qur’an, "Pada hari si zhalim menggigit
kedua tangannya seraya berkata: Ah, seandainya aku mengambil jalan bersama-sama
Rasul. Malang nian, mengapa dulu aku menjadikan si fulan menjadi sahabat akrabku
".
(Al-Furqan 27-28)
Dan jangan lupa, "shalih sendiri" juga tidak bermanfaat, jadi pikatlah
sahabat yang ketika dia mengenang kita, dia akan berujar "Alhamdulillah,
saya mempunyai sahabat sepertimu…"
Akhirnya, saya sampaikan salam keselamatan untukmu yang berkenan membaca tulisan
ini. Izinkan saya menyebutmu sebagai "sahabat". Saya ingin menggelarimu
"sahabat", panggilan mesra Nabi al-Musthafa pada generasi setia di
zamannya, sapaan akrab terdengar begitu merdu. Sebuah kosa kata indah yang saya
temukan dalam buku "Berbagi cinta dengan para Sufi" sebagai kiasan
bertubi untuk orang yang paling mempunyai makna. Dan sekarang, saya ingin mengadopsinya
untuk anda yang sekali lagi berkenan membaca tulisan ini. Sahabat, semoga Anda
membendaharakan kata ini juga untuk saya. Dan ketika anda menjadi sahabat, tak
akan pernah jengah anda memperingatkan, ketika saya salah melangkah.

copas dari blog dan disadur dari milis

Kwartal itu berapa bulan ????

Ngga terasa KITA kuliah di Politeknik Negeri Bandung udah di penghujung tingkat 2, pdhal kmren2 tuh berasa baru daftar di Politeknik tercinta KITA ini . Seminggu terakhir ini KITA telah menghadapi UAS smster 4 yg cukup mudah dilewati tanpa rintangan yg cukup berarti . Namun, masih ada sesuatu yg mengganjal di hati dan pikiran saya, soalnya ada sswtu yg sepele tp cukup mmbuat saya bingung dan hal itu terjadi pada saat UAS anggaran . kdngerannya emg lebay tpi saya rasa perbedaan persepsi ini tampaknya harus disamakan . saya masih bingung dengan kata "KWARTAL" . saya bersi keras dengan pndapat saya kalau 1 KWARTAL itu SAMADENGAN 3 BULAN, tpi byk org yg keukeuh dgn pndapatnya klu 1 kuartal itu samadengan 4 bulan, ditambah dalam soalnya pada 1 tahun produksi ada 3 kwartal . akhirnya pda saat itu juga saya nge-googling lewat zylo saya, dan di sana saya tambah yakin klu pndapat saya emg bner . beberapa hari kmudian saya berselancar lagi lwt pc . lalu pada akhirnya saya menulis post-ingan ini untuk sharing ..

Di bawah ini saya kutip pengalaman seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang nampaknya punya pengalaman sprti saya krena kebingungan dgn kata KWARTAL . cek dis ot..

"Bermula dari kelas di ruang 406 . Dalam pembahasan saya nyatakan bahwa 1 kwartal = 3 bulan , tetapi mahasiswa membantah dan mereka mengatakan bahwa 1 kwartal = 4 bulan . Saya tanya dari mana kalian tahu itu . Mereka menjawab dari kuliah yang diajarkan oleh ibu dosen yang mengajar dikelas itu dan mereka menunjukkan fotocopy dari dosen ybs, disana nyata jelas tertulis 1 kwartal= 4bulan . Saya tidak puas dan saya jelaskan bahwa "kwartal"diambil dari kata "Quarter" yang berarti seperempat. Jadi satu tahun dibagi menjadi 4 kwartal. Nah kalau satu tahun 12 bulan berarti 1 kwartal = 1/4 X 12 = 3 bulan . (Matematika nya jelas) . Penasaran saya kemudian dilanjutkan dengan mencoba bertanya kepada beberapa rekan dosen lainnya dan ternyata dari beberapa dosen pun ada yang mnajawab bahwa 1 kwartal = 4 bulan. Beberapa mengatakan bahwa "kwartet" kan artinya empat . Memang benar kwartet= 4 ,namun kwartal yang kita gunakan berasal dari kata Quarter yaitu seperempat. Ini sungguh menyedihkan dilembaga pendidikan tinggi masih ada yang tidak care terhadap hal-hal kecil macam ini. Jika kita lihat Laporan di BEJ juga ada laporan kwartal ke empat , berarti 1 kwartal 3 bulan juga. Sejak saya duduk di kelas 3 Sekolah Dasar memang 1kwartal = 3 bulan.
Dari kejadian ini saya menghimbau kepada sesama kolega dosen STEI - marilah kita memberikan informasi yang benar kepada mahasiswa . Jadi yang benar adalah 1 kwartal = 3 bulan dan "Bukan" 4 bulan."

Dari cerita dosen tsb kata 'kwartal' sudah di ajarkan pada kelas 3 Sekolah Dasar, nya piraku we mahasiswa perguruan tinggi sekelas POLBAN masih ada yang mikir klu 1 kwartal = 4 bulan . saya juga nyoba cari2 sumber yg lain, dan saya liat ada laporan keuangan google kwartal 4 (silahkan dibuka Laporan Keuangan Google Kwartal 4 tahun 2010). coba temen2 pikir !! klu 1 kwartal 4 bulan, berarti 1 tahun ada 3 kwartal, masa iya sih ada laporan keuangan google kwartal 4 .

Untuk bahan eferensi yang lain bisa dilihat di :

tulisan saya ini hanya utk sharing apa yg saya tau . klu saya salah mohon diingatkan . semoga bermanfaat . makasih ..

AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS


 HAKIKAT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
Tujuan audit ini adalah:
'untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum."
Perkiraan-perkiraan utama yang terdapat pada siklus penjualan dan penerimaan kas : penjualan, cadangan dan retur penjualan, beban piutang tak tertagih, potongan tunai yang diambil, piutang dagang, penyisihan piutang tak tertagih, kas di bank.

 
Terdapat lima kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus penjualan dan penerimaan kas sbb :
Kelompok Transaksi 
Akun 
Fungsi Bisnis 
Dokumen & Catatan 
Penjualan 
Penjualan, piutang dagang 
- Pemrosesan pesanan pelanggan 
- Pesanan pelanggan, pesanan penjualan


- Persetujuan penjualan kredit 
- Pesanan pelanggan atau pesanan penjualan 


- Pengiriman barang 
- Dokumen pengiriman 


- Penagihan ke pelanggan & pencatatan penjualan 
- Faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan ikhtisar penjualan, master file A/R, neraca saldo A/R, laporan bulanan.
Penerimaan kas 
Kas bank (debit dari penerimaan kas), piutang dagang 
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas 
Nota pembayaran (R/A), daftar awal penerimaan kas, jurnal penerimaan kas. 
Cadangan & retur penjualan
Cadangan & retur penjualan, piutang dagang 
Pemrosesan dan pencatatan cadangan & retur penjualan 
Memo kredit, Jurnal cadangan dan retur penjualan 
Penghapusan akun tak tertagih 
Piutang dagang, Cadangan utk Penghapusan Piutang 
Penghapusan piutang dagang tak tertagih
Formulir otorisasi saldo yang tak tertagih 
Beban piutang ragu-ragu 
Beban piutang ragu-ragu, Cadangan utk Akun Tak tertagih 
Penyisihan untuk piutang ragu-ragu 
- 

 

 
FUNGSI BISNIS PADA SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN YANG BERHUBUNGAN
Fungsi bisnis pada siklus penjualan dan penerimaan kas terdiri dari :
  1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
Merupakan awal dari siklus dan berupa penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu. Dokumen yang berhubungan : Pesanan pelanggan
(customer order), Pesanan penjualan (sales order)
  1. Persetujuan Penjualan Kredit
Praktek yang lemah menyebabkan piutang tak tertagih besar. Persetujuan penjualan kredit ditandai oleh persetujuan untuk mengirim barang.
  1. Pengiriman Barang
Nota pengiriman disiapkan saat penjualan dan dokumen pengiriman (bill of lading) dibuat untuk keperluan penagihan atas pengiriman ke pelanggan. Dokumen yang berhubungan :
* Dokumen pengiriman
(shipping document)         * Faktur penjualan
(sales invoice)
* Jurnal penjualan
(sales journal)            * Neraca saldo A/R
* Laporan ikhtisar penjualan
(summary sale report)     * Laporan Bulanan
( Monthly Statement )
* Berkas induk piutang dagang
(A/R Master file)
  1. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
Meliputi penerimaan, penyimpanan, dan pencatatan kas baik kas maupun berupa cek. Pertimbangan utama adalah seluruh kas harus disetor ke bank dalam jumlah yanng benar dengan tepat waktu dan dicatat ke berkas transaksi penerimaan kas yang digunakan untuk membuat jurnal penerimaan kas dan memutakhirkan berkas induk piutang usaha.
Dokumen yang berhubungan :
  • Nota pembayaran (Remittance Advice)
  • Daftar awal penerimaan kas
  • Jurnal penerimaan kas.
  1. Pemrosesan dan Pencatatan Cadangan dan Retur Penjualan.
Dokumen yang berhubungan :
  • Kredit memo
  • Jurnal cadangan dan retur penjualan.
  1. Penghapusan Piutang Tak Tertagih.
Jika perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi, jumlah tersebut harus dihapuskan dan sering terjadi setelah pelanggan pailit atau piutang dialihkan ke agen penagihan. Formulir yang digunakan adalah uncollectible account authorization form yaitu dokumen yang digunakan secara intern yang mengindikasikan adanya otorisasi untuk menghapuskan piutang usaha.
  1. Penyisihan Piutang Ragu-ragu.
Harus cukup untuk mencerminkan bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih di masa depan.
METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
  1. Memahami SPI-Penjualan.
Dengan mempelajari bagan arus klien, menyiapkan kuisioner pengendalian intern dan melaksanakan uji 'walkthrough' untuk penjualan.
  1. Memperkirakan Risiko Pengendalian Yang Direncanakan- Penjualan.
Dengan 4 langkah dasar :
    1. Auditor membutuhkan kerangka dasar untuk memperkirakan risiko pengendalian
    2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahan atas transaksi pengendalian.
    3. Auditor menghubungkan pengendalian dan kelemahan dengan tujuan.
    4. Auditor memperkirakan risiko pengendalian pada setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahan untuk setiap tujuan
Pengendalian kunci terdiri dari :
A. Pemisahan tugas yang memadai.
B. Otorisasi yang semestinya.
C. Dokumen/catatan yang memadai.
D. Dokumen yang prenumbered.
E. Pengiriman monthly statement.
F. Prosedur verifikasi intern.
  1. Mengevaluasi Untung Rugi Pengujian atas Pengendalian.
  2. Merancang Pengujian atas Pengendalian untuk Transaksi Penjualan.
  3. Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan.
Bertujuan untuk :
  • Penjualan yang dicatat benar-benar ada.
Terdapat dua kemungkinan salah saji : penjualan dicatat untuk pengiriman yang tidak pernah dilakukan dan pengiriman dilakukan ke pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Sifat pengujian tergantung sifat kelemahan Internal Control ; dengan menelusuri dari jurnal ke dokumen dasar ( test of ommission )
  • Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat.
Dengan menelusuri dari dokumen dasar ke jurnal dimana dokumen sebagai direction of test.
  • Penjualan dicatat secara akurat.
Kebenaran penilaian transaksi penjualan berkenaan dengan pengiriman jumlah barang yang dipesan, kebenaran penagihan atas jumlah yang dikirim dan kebenaran pencatatan jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
  • Penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya.
Pengujian atas klasifikasi penjualan merupakan bagian pengujian penilaian.
  • Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat.
Penjualan ditagih dan dicatat sesegera mungkin setelah terjadinya pengiriman untuk mencegah hilangnya transaksi dari catatan tanpa sengaja dan untuk menjamin bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai.
  • Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar.
RETUR PENJUALAN dan PENGURANGAN PENJUALAN
Perbedaan pengendalian salah saji dalam nota kredit dan penjualan berkaitan dengan :
  1. Materialitas ; retur dan pengurangan harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat diabaikan dalam pelaksanaan audit.
  2. Tujuan ; penekanan pada pengujian keabsahan transaksi yang dicatat sebagai cara untuk menemukan pengalihan kas dari penerimaan penagihan piutang yang telah diterima dengan retur dan pengurangan harga fiktif.
PENGENDALIAN INTERN, PENGUJIAN PENGENDALIAN, & PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Prosedur audit yang paling mungkin menyebabkan salah pengertian :
  1. Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat.
Defalkasi kas yang paling sulit dideteksi : yang terjadi sebelum kas dicatat pada jurnal penerimaan kas atau catatan kas yg lain. Pencegahan : pengendalian yang tergantung pada bisnis masing-masing.
  1. Menyiapkan Pembuktian atas Penerimaan Kas.
Digunakan jika IC lemah. Pengujian dilakukan dengan menjumlah penerimaan kas yang dicatat dijurnal penerimaan kas pada periode tertentu dan direkonsiliasi dengan setoran aktual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama. Prosedur ini digunakan untuk membongkar :
- penerimaan kas yang belum disetor - pinjaman tidak dicatat
- setoran yang tidak dicatat - pinjaman bank yg langsung disetor ke R/K    
  1. Pengujian untuk menemukan lapping piutang.
  • Lapping , merupakan fraud yang umum yaitu menangguhkan pencatatan penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas dan dicegah melalui pemisahan fungsi.
  • Dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, tanggal dalam nota pembayaran dengan jurnal penerimaan kas dan deposit slip.
     
PENGUJIAN AUDIT UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH
  • Pertimbangan utama auditor untuk memverifikasi penghapusan piutang tak tertagih adalah keabsahan dan kepantasan otorisasi dengan perhatian utama : kemungkinan klien untuk menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah ditagih.
  • Prosedur yg lazim adalah memeriksa persetujuan dari orang yang berwenang dan memeriksa korespondensi dalam arsip klien yang mendukung ketidak kolektibilitasannya.


PENGENDALIAN INTERN TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI NERACA
  • Jika IC untuk golongan transaksi efektif dan pengujian substantif mendukung maka kemungkinan salah saji L/K berkurang. Mungkin ada IC yang berkaitan secara langsung dengan akun yang belum diidentifikasi sebagai bagian pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi.
  • Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas paling tidak berdampak pada 3 tujuan audit :
  1. Realizable value. Penting karena kolektibilitas piutang sering merupakan pos utama L/K dan merupakan masalah sejumlah kasus tentang tanggungjawab akuntan. Pengendalian yang lazim : persetujuan kredit, penyiapan neraca saldo A/R secara periodik untuk ditelaah dan ditindaklanjuti dan kebijaksanaan penghapusan piutang tak tertagih.
  2. Hak & Kewajiban. Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten
  3. Penyajian dan pengungkapan. Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten

DAMPAK HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN TRANSAKSI
  • Bagian audit yang sangat dipengaruhi : saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan piutang tak tertagih.
  • Saat penyelesaian pengujian atas transaksi, perlu untuk untuk menganalisa setiap pengecualian dari pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, untuk menentukan sebab dan dampak pengecualian tersebut terhadap tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan, yang dapat mempengaruhi risiko penemuan yang didukung sehingga mempengaruhi sisa pengujian substantif.
  • Dampak terbesar pengujian ini adalah terhadap konfirmasi A/R meliputi jenis, ukuran sampel dan saat peangujian.